Antologi Cinta
Hanya Cinta yang Menguatkan Kita
|
Amir Tjolleng adalah seorang pria kelahiran Manado pada tanggal 12 Januari 1992. Ia telah menyelesaikan studi ...
|
Edwin Santoso adalah seorang perencana keuangan dengan spesialisasi pada perencanaan investasi, proteksi, dan pensiun. Beliau juga ...
|
Ia lahir dan dibesarkan di Washington DC. Setelah memperoleh gelar BA jurusan bahasa Inggris dari Oberlin ...
|
Purdi lahir di Lampung, 9 September 1959. Purdi muda mulai berbisnis saat mendirikan Lembaga Pnedidikan ...
|
Trinity (lahir di Sukabumi, 11 Januari), adalah seorang wisatawan dan penulis yang sudah menulis 8 buku ...
|
Khrisna Pabhicara
Lahir di Borongtammatea, Jeneponto sekitar 89 kilometer dari Makassar, Sulawesi Selatan pada 10 November 1975. Putra kelima dari sepasang petani, Yadli Malik Dg. Ngadele dan Shafiya Djumpa, ini adalah pencinta prosa dan puisi.
Telah menganggit 16 buku, baik fiksi maupun nonfiksi. Buku pertamanya, 12 Rahasia Pembelajar Cemerlang, diterbitkan oleh Kolbu pada 1987. Setelah itu, satu demi satu buku dianggitnya. Cerpen pertamanya, Rumah Panggung di Kaki Bukit, dimuat di Republika (September 2009). Esai pertamanya, Kampung Juru Masak, dimuat di Jawa Pos (Oktober 2009). Selain belajar menulis, dia juga gigih belajar menyunting. Hingga saat ini, dalam rentang lima tahun, penyuka jazz dan instrumentalia ini sudah menyunting 43 buku, baik fiksi maupun nonfiksi. Buku nonfiksi karyanya yang disukai khalayak adalah Kamus Nama Indah Islami (bersama Bani Shahida; Zaman, 2010). Adapun senarai kisahnya, Gadis Pakarena (Dolphin, 2012), masuk 10 besar KLA 2012. Novel pertamanya, Sepatu Dahlan (Noura Books, 2012) termasuk dalam 5 Besar Anugerah Pembaca Indonesia 2012. Dalam beberapa pekan yang akan datang, dia akan meluncurkan novel kedua, Surat Dahlan, sekuel dari novel pertamanya itu. Ayah dua orang putri—Shahrena Adenia Pabichara dan Shahrayya Adelia Pabichara ini kerap disapa Daeng Marewa. Sehari-hari bekerja sebagai penulis dan penyunting lepas. Dia juga aktif dalam berbagai kegiatan literasi. Bersama teman-teman pengicau di Twitter, dia ikut menggagas Gerakan #KoinSastra, sebuah gerakan untuk membantu PDS H.B. Jassin. Selain itu, ikut terlibat menemani Pak Raden, Drs. Suyadi, dalam upaya mendapatkan kembali hak intelektual atau hak cipta Si Unyil. Saat ini, bersama teman-temannya di Rumah Kata Bogor, sedang menginisiasi Kelas Anggit Narasoma kelas menulis gratis di Bogor. Penyuka sepakbola dan penggemar FC Barcelona ini bisa disapa lewat akun twitter: @1bichara, facebook: Khrisna Pabichara Marewa atau fanpage: Khrisna Pabichara dan pesan pendek lewat: 0812-1979-2898. Selengkapnya ...
Apakah anda seorang pengarang? Silahkan kontak kami di cs@bukabuku.com untuk memperbarui biografi anda
|