MAPALA, Mahasiswa Paling Lama. Ya, itu adalah gelar yang melekat di diri gue.
Bayangin aja, belasan semester dan ratusan SKS sudah gue jalani dengan status mahasiswa, dan gue belum juga berhasil meraih mimpi memegang ijazah dan memakai toga.
Gara-gara status ini pula, gue jadi punya skill tambahan: pintar ngeles.
Misalnya ada yang nanya, Lo kuliah kok gak lulus-lulus? Emang ngambil apa sih?
Gue jawab, Ngambil hikmahnya
Atau kalau ada adik-adik angkatan yang masih unyu nanya, Kakak angkatan berapa?
Gue jawab, Dua ribu tua
Tapi sebenarnya, tidak lulus dulu adalah pilihan gue. For your information, gue paling takut dapet gelar PengangguranÃ'‚ÂÂ. Di mata gue, sebutan Mahasiswa itu lebih enak didengar daripada Sarjana Pengangguran. Ditambah lagi pepatah dari negeri seberang yang selalu terngiang di telinga: Wisuda adalah pengangguran yang tertunda.
Oke itu gue aja sih ngeles.Ini gue, sang Tuna-Wisuda, dan cerita gue tentang bertahan hidup di belantara kampus.
Sebut saja Alit Susanto (A.K.A amit), pria yang disamarkan umur nya yang sampai sekarang masih bergelut dalam hal skripsi dan ntah kapan menuju pendadaran. Dia penulis asal Yogyakarta.
Walaupun masih penulis baru, tapi menurut pembaca karya si amit ini udah oke banget lo. Dengan gaya tulisan nya yang jujur dan apa adanya.
Biasanya novel-novel yang beredar sekarang penulis nya udah pada sukses semua. Tapi Alit Susanto adalah salah satu penulis yang memulai perjuangan menulisnya dari bawah.
Sekarang ni, si amit sedang getol -getol nya promosiin buku nya via twitter dan blog.
Nyesal beli (maaf) , gw beli mah gara2 nih penulis terkenal, tapi isi buku ini gak sesuai ekspektasi, lucunya gak dapat, apa lg hikmahnya,, kayaknya terakhir kali beli buku @shitlicious