Pernah punya pertanyaan seperti ini?
- Kalau tidak ada yang mencintaiku seumur hidupku—kalau aku tidak pernah menjalin hubungan cinta dengan orang lain—apakah aku akan bisa menjalani kehidupan bahagia?
- Apa beda teroris dengan pejuang kemerdekaan?
- Dari mana kata-kata mendapatkan maknanya?
- Apakah ada alasan untuk tidak memiliki anak yang tidak terdengar egois?
- Apakah ada hal yang benar-benar mustahil?
- Apakah saya secara moral berkewajiban memberitahu pasangan bahwa saya membayangkan orang lain saat sedang dengannya?
Itu adalah sebagian pertanyaan yang muncul di situs
AskPhilosopher.org—situs populer yang diasuh oleh sejumlah filsuf terkemuka dunia. Dengan referensi dari Aristoteles, Camus, Locke, dan Socrates, ditambah interpretasi sendiri, mereka menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari segala lapisan masyarakat: dokter, pengacara, orang tidak berpendidikan, warga senior, bahkan anak kecil.
Isu yang ditanyakan pun bervariasi, mulai dari topik berat seputar perang dan eutanasia dan cara mengetahui bahwa Tuhan benar ada; seputar perselingkuhan, cara membesarkan anak, dan seks; baik tidaknya membiarkan anak percaya dengan Sinterklas; sampai pertanyaan ringan seperti,”Kalau segala sesuatu memiliki lawan, seperti siang dan malam, lalu apa lawan pisang?”
Entah Anda setuju dengan jawaban yang diberikan atau tidak, buku ini mengingatkan kita pada perkataan Socrates yang terkenal: ”kehidupan yang tidak digali adalah kehidupan yang tidak layak dijalani”, juga memberanikan kita untuk berpikir sedikit lebih dalam, sedikit lebih kritis, dan, yah, sedikit lebih filosofis tentang cara kita menjalani kehidupan di dunia.