"Siapa pun yang bingung mencari kata-kata yang jleb disarankan untuk membuka buku ini. Haduh, Aku Di-follow berisi puitwit [puisi-twitter] @jokopinurbo yang mencakup berbagai tema, dapat sewaktu-waktu menjelma kata yang tepat pada saat yang tepat, dapat digunakan sebagai kutipan untuk pengantar pidato, ucapan selamat, bahan renungan, teman melamun, atau untuk sekadar merayu entah siapa. Berita dan cerita datang dan pergi silih berganti. Sebentar gegap, sebentar lenyap.
Di tengah rutinitas yang riuh dan gaduh,ungkin sunyi semakin mahal, nalar semakin majal.Puitwit hanya salah satu cara kecil untuk sejenak mengendap, menepi, menghidupkan imajinasi.
JP, 2013
Tuhan, aku twit Kau setiap malam, tapi Kaubilang doaku masih terlampau panjang.
17.07 - 13 Jan 12
Yogya terbuat dari rindu, pulang, dan angkringan.
20.58 - 30 Mar 12
Tak mengapa matahariku berbeda dengan mataharimu. Mataharimu terbit dari timur, matahariku terbit dari matamu. 19.43 - 29 Ags 12"
Joko Pinurbo lahir 11 Mei 1962. Tahun 1987 ia menyelesaikan studi di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP (sekarang Universitas) Sanata Dharma, Yogyakarta. Kemudian mengajar di almamaternya sambil membantu majalah kebudayaan Basis. Pada 1992 bergabung dengan Kelompok Kompas Gramedia. Selain menulis dan menyunting naskah, mengajar dan berceramah, ia ikut mengelola majalah Matabaca dan jurnal puisi. Ia gemar mengarang sejak di SMA. Buku kumpulan puisinya yang telah terbit: Celana (1999), Di Bawah Kibaran Sarung (2001), Pacar Kecilku (2002), Trouser Doll (2002), dan Telpon Genggam (2003). Joko sering diundang baca puisi diberbagai tempat, termasuk di beberapa forum sastra antar-bangsa. Puisi-puisinya telah diterjemahkan ke beberapa bahasa asing. Menerima Penghargaan Buku Puisi Pusat Kesenian Jakarta 2000; Hadiah Sastra Lontar 2001, Sih Award 2001; Penghargaan Sastra Pusat Bahasa 2002 dan masuk nominasi Khatulistiwa Literary Award 2001, 2002, 2003.