Pengakuannya membuatku merona. Dalam sesaat aku terpaku memandangnya... seolah dia hanya imaji belaka. Bahwa semua ini hanya mimpi di suatu malam.
Seolah tak mengerti kejengahanku, kejujuran demi kejujuran meluncur keluar dari bibirnya. Tentang pujian tulusnya akan maknaku di hidupnya. Tentang harapannya akan diriku yang hadir di hidupnya selamanya.
Aku belum cukup mengenalnya. Aku tak pernah memikirkannya. Jadi, bagaimana caraku mengatakan yang sebenarnya, bahwa perasaanku dan perasaannya tidak berada di garis yang sama?
Berkisah tentang seorang cewek manja bernama Tania yang kabur dari rumah karena menolak dijodohkan dengan anak dokter kenalan ayahnya. Tanpa disangka, ia malah ditolong oleh seorang dokter yang ternyata adalah calon tunangannya itu. Tania lalu menjalani hidup bersama Reza, nama si penolong, tanpa tahu kenyataan sebenarnya.
Sebenarnya Dahlian punya gaya menulis yang indah. Kisah ini cukup mudah diikuti dan mengalir. Sayang untuk tema yang sudah pasaran, Dahlian tidak memasukkan unsur-unsur kejutan sama sekali. Alhasil, cerita sudah tertebak akhirnya dan agak terasa membosankan.
Namun, untuk sekedar bacaan pembunuh waktu, buku ini boleh dicoba.
Mungkin cuma saya yang ngerasa buku kesekian dari Dahlian ini kurang ngena di hati. ada beberapa bagian dari cerita yang ngebikin saya mengerutkan dahi sambil mikir: "Ih....kok gini sih ceritanya?", "Lho...kok gitu sih?", "Dih....kok ga masuk akal?". cuma saya yang merasa seperti itu atau..entahlah....
dibanding 'Andai Kau Tahu', saya sih lebih suka Promises,Promises. ceritanya manis. alurnya rapi. dan terkesan ga dipaksakan seperti yang saya rasakan dalam novel ini.