Leafie hanya seekor ayam petelur. Sebagai seekor ayam petelur, aktifitasnya setiap hari adalah bertelur. Tiba suatu hari ketika dia memiliki sebuah keinginan, “Seandainya aku bisa mengerami telur sekali saja!”
Mimpi Leafie sesungguhnya sesuatu yang tidak mungkin, sebab setiap hari telurnya selalu diambil oleh majikannya. Namun hanya dengan berbekal mimpi untuk bisa mengerami telur itu, muncul harapan di diri Leafie.
Harinya dipenuhi dengan keberanian seakan ada kekuatan misterius yang membimbingnya. Hidup menjadi lebih indah. Atas dorongan mimpinya juga, Leafie tidak berhenti mencari tahu. Keingintahuannya semakin besar. Dia tidak berhenti berpikir, “Kenapa aku ada di dalam kandang, sementara Ayam Betina itu ada di halaman?”
Leafie, si daun, pecinta pohon akasia –sedikit dari pemandangan yang bisa dilihatnya ketika berada di dalam kandang- sudah setahun lebih di situ dan bertelur saban hari. Suatu hari, telur Leafie semakin buruk, separah kondisi tubuh Leafie yang tak lagi mampu berdiri. Makanan pun tak disentuhnya. Telur Leafie kecil dan bercangkang lembek. Majikan lelakinya membuang telur Leafie ke halaman, kemudian dijilati oleh Anjing Tua hingga habis. Pedih rasa hati Leafie.
Maka, telah tiba hari di mana Leafie tidak bisa bertelur. Setelah lebih dari seminggu tidak bertelur, majikan lelaki menyebutnya Pyegye, Leafie tak mengerti itu, yang sesungguhnya adalah masakan yang terbuat dari ayam. Begitulah
... Baca Selengkapnya
0 dari 1 orang berpendapat bahwa ini bermanfaat,
Apakah review ini bermanfaat bagi Anda?