R3ynara: Ada banyak karya populer yang bicara tentang cinta. Kumpulan cerpen (kumcer)ini pun demikian, lagi-lagi bicara tentang cinta.
Selesai? Biasa saja? Bosan? Nanti dulu. Percaya atau tidak, kumcer ini berbeda dengan kisah-kisah lain. Bedanya adalah kisah-kisah cinta di kumcer ini terinspirasi dari suatu nilai yang eksklusif milik budaya masyarakat China: Qixi.
Qixi adalah 'valentine' atau hari kasih sayang dalam tradisi masyarakat China. Tidak terinspirasi perjuangan cinta Valentinus, tapi dari dua insan Niu Lang dan Zhi Nu. Legenda cinta mereka yang tulus, namun penuh hambatan, menginspirasi penulis-penulis muda yang menyertakan karya mereka di dalam kumcer ini.
Kawan-kawan tidak hanya akan menemukan romansa yang serba mendayu. Imajinasi kreatif, ide yang manis, olah plot dan alur yang penuh kejutan, bahkan petualangan pun bisa ditemukan di dalam kumcer ini. Cinta dalam berbagai wajah, kalau boleh dikatakan demikian.
Dan seperti yang disebutkan sebelumnya, kelebihan lain kumcer ini adalah keinginan para penulisnya untuk menampilkan nilai-nilai asli budaya China. Upaya yang mungkin belum terlalu banyak kita temukan, utamanya dalam karya-karya populer Indonesia.
Bacaan yang ringan dan membuka wawasan budaya. Saya yakin bukan suatu hal yang boleh dilewatkan oleh kita semua. ---R3y---
Andry Chang: Yup, karena saya salah satu penulisnya, tentu feedbacknya harus dari para pembaca lain ya...
Namun, satu hal yang sangat ingin saya kemukakan di sini adalah kenyataan bahwa para penulis Indonesia sungguh-sungguh menggemari Cerita Silat dan Kebudayaan Tionghoa. Detil dalam kisah-kisah bunga rampai ini mengagumkan. Tentunya, ada keterangan yang cukup jelas mengenai istilah-istilah Tionghoa yang disebut dalam buku ini.