"Ada surat panjang yang terlambat sampai. Tanpa nama pengirim, dan hampir basah oleh tempias hujan.
Sejak kecil kita berdua merasa diri kita adalah alien-alien yang tersesat ke Bumi. Pria itu sudah melupakan seorang teman masa kecilnya saat sebundel amplop itu sampai di beranda rumah. Kalau kau perlu tahu, aku hanya punya satu macam mimpi. Aku ingin tinggal di rumah sederhana dengan satu orang yang benar-benar tepat. Bila memang aku harus mencurahkan seluruh perhatianku, kepada satu orang itulah hal itu akan kulakukan. Ia bahkan sudah melupakan mimpi-mimpi masa kecil mereka. Berpuluh-puluh tahun lamanya, bahkan sejak kali pertama bertemu, aku telah memilihmu dalam setiap doaku. Sesuatu yang tak pernah kauketahui bahkan hingga hari ini. Dan bila kau suruh aku pergi begitu saja, di usiaku yang lebih dari empat puluh ini, aku mungkin telah terlambat untuk mencari penggantimu. Dan ia tak tahu teman masa kecilnya itu masih mencintainya.
Surat-surat itu menarik pria itu ke masa lalu. Hingga ia tahu, semuanya sudah terlambat."