Aku harus membuat sebuah hidangan yang memperlihatkan teknik dasar yang telah aku pelajari minggu ini. Aku memikirkan sesuatu yang orisinal sambil memandangi jarum jam raksasa berdetak. Namun, lagi-lagi aku kembali kepada piza. Itu adalah sesuatu yang sangat familier, tetapi sekaligus sebuah kanvas kosong.
Dalam kepalaku sudah terekam semua proses membuatnya: adonan dasar, saus tomat khas Italia, topping, dan proses pemanggangan.
Namun, hidangan itu tidak cukup menarik, tidak untuk Teen Test Kitchen. Aku suka piza yang sederhana, tanpa apa pun kecuali minyak zaitun, tomat segar, daun basil, dan keju mozzarella. Namun, jika aku ingin membuat sebuah hidangan yang dapat membuat seseorang menyukaiku, aku harus membuat hidangan yang istimewa.