Patricia, sang puteri pewaris Cincin Naga, bernyali serat baja. Dengan hati yang berulat dan berkarat. Satu dendam menoreh keyakinan bahwa perang ini harus diselesaikan dengan kemenangan, apapun bayaran-nya! Patricia tidak peduli lagi, ia melumuri dendamnya dengan darah dan tipu muslihat yang melibatkan gangster dan mafia. Tekadnya cuma satu, Menang Mutlak dan "Tidak ada pilihan lain. Dragon Ring itu harus kurebut kembali!"
Barangkali inilah salah satu novel yang paling berskandal! John Simon mengemas perseteruan ala mafia dengan konflik bisnis keluarga dengan apiknya. Bukan cerita yang semata-mata fiksi tetapi disertai riset dan observasi yang mendalam. Sehingga siapapun yang membacanya akan terseret kedalamnya; karena memang cerita seperti ini terjadi di ASIA, setiap hari di negara manapun. Realitas yang dibangun John Simon memang mencengangkan. Mirip dengan membaca sebuah surat kabar yang dipenuhi dengan politik, intrik dan skandal kotor. Awas jantung anda bisa berhenti tiba-tiba!!!
Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi di Univeritas Diponegoro, Semarang dan memperoleh gelar MBA di bidang Marketing dari Wahington Internasional University, USA. Saat ini ia bekerja di sebuah Bank Joint Venture di Jakarta.Pendidikan non-formal yang diikuti bervariasi, antar lain: Pendidikan Jurnalistik Mahasiswa di Semarang, Pendidikan Internal Audit di YPIA dan IBI-Kemang, Kursus Compliance Officer di IBI, Kursus Budgeting di PPM-Menteng, Training Pasar Modal (Manajer Investasi), yang semuanya di Jakarta.Menyukai diskusi ilmiah (pernah diundang dalam acara"Solusi Rhenald Kasali"), debat terbuka, dan musik jazz. Ia juga senang mengunjungi tempat-tempat wisata yang unik di dalam dan luar negeri. Membaca dan menulis adalah "sarapan kedua"-nya.Bahasa asing yang dikuasai adalah Inggris (aktif), Jepang (pasif), sedikit Mandarin, dan Prancis.