Tiga belas cerita pendek merentang dari masa prakedatangan Cornelis de Houtman hingga awal Indonesia merdeka. Masing-masing menggoda kita untuk berimajinasi tentang sejarah Indonesia dari sudut pandang yang khas: mantan tentara yang dibujuk membunuh suami kekasih gelapnya; perwira yang dipaksa menembak Von Imhoff; wartawan yang menyaksikan Perang Puputan; inspektur Indo yang berusaha menangkap hantu pencuri beras; administratur perkebunan tembakau Deli yang harus mengusir gundik menjelang kedatangan istri Eropanya; nyai yang begitu disayang sang suami tetapi berselingkuh.
Iksaka Banu "peniup ruh" yang jitu dalam menghidupkan masa lalu. Di tangannya, kisah berlatar sejarah tersingkap apik, rinci, dan dramatik.
- Kurnia Effendi
Cerita-cerita dalam kumpulan ini membawa kita kepada era kolonialisme yang jarang digali oleh penulis Indonesia modern. Dengan riset yang serius dan teliti, Iksaka Banu mengisahkan tentang cinta, keintiman, kemesraan sekaligus pengkhianatan dan kekejian di antara tokoh-tokoh pribumi dan Belanda.
- Leila S. Chudori