Menjadi manusia berkemampuan binatang buas, sekaligus harus berbudi halus bukanlah hal mudah. Pangeran Anggadipati tidak boleh menggunakan kekuatannya sembarangan. Bahkan, dia harus merelakan diri dikeroyok gerombolan bangsawan muda berandalan, meski bisa saja dia mengalahkan mereka dengan mudah. Bagaimana kalau dia terpaksa harus membunuh Jante Jaluwuyung padahal Jante adalah sahabat sekaligus calon kakak iparnya? Jante terbukti sudah mencelakai banyak orang tidak berdosa dan tindakannya harus dihentikan. Atas jasa Pangeran Anggadipati itu, sang Prabu tentulah akan memberikan jabatan yang layak. Namun, keluarga Jante juga bulat tekad akan membalas kematian Jante dengan darah si pembunuh, yaitu Pangeran Anggadipati. Tak terbayang kesedihan Putri Yuta Inten, kekasih Anggadipati, menghadapi kenyataan ini. Melalui buku ini, kita tidak hanya akan disuguhi kisah seru para pendekar Pajajaran, melainkan juga kearifan hidup para tokohnya. Petualangan, adu kesaktian, intrik politik dan keluarga, serta drama cinta yang romantis menjadi suguhan menarik sepanjang cerita. "Karya Saini K.M. ini memiliki orisinalitasnya sendiri." --Jakob Sumardjo, akademisi dan pengamat sastra "Saya merasakan adanya penceritaan yang mengalir tenang, sabar, dan matang yang pada gilirannya menjelma kejernihan." --Seno Gumira Adjidarma, penulis dan jurnalis Saini K.M. dilahirkan di Sumedang pada 16 Juni 1938. Ia merupakan salah satu pemrakarsa berdirinya Jurusan Teater di Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Bandung. Ia pernah memenangkan Sayembara Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), sayembara yang diadakan oleh Direktorat Kesenian