Buku ini merupakan "Bekal Perjalanan Menuju Keabadian", jalan yang sangat panjang dan diliputi oleh aneka cobaan. Orang yang lalai menyediakan bekal menemui Tuhan, adalah bagaikan seorang yang sedang tidur nyenyak. Ia tidak sadar bahwa umurnya telah habis terbuang. Tetapi jika ia sadar dan terbangun ketika cahaya Ilahi mengetuk pintu hatinya, maka akan kelihatan olehnya bahwa putaran hidup di dunia ini cepat, ia bangkit mengejar ketinggalan dan segala pengalaman lalu dijadikannya pupuk untuk menyuburkan pohon iman yang mulai tumbuh di hatinya.
Memuat lebih dari 30 tulisan pendek yang sangat mudah dibaca, M. Quraish Shihab memberikan pada Anda uraian yang indah dan menyentuh tentang berbagai topik mulai dari ajal, maut dan wasiat, gambaran tentang saat-saat Rasulullah SAW dan para khalifah wafat serta hikmah dan pesan-pesan Luqman dalam mengarungi kehidupan dunia.
Semoga buku ini dapat mengantar Anda mencapai hasanah fid dunya wa hasanah fil akhirat, kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat.
Nama lengkapnya adalah Muhammad Quraish Shihab. Ia lahir tanggal 16 Februari 1944 di Rapang, Sulawesi Selatan.[1] Ia berasal dari keluarga keturunan Arab yang terpelajar. Ayahnya, Prof. Abdurrahman Shihab adalah seorang ulama dan guru besar dalam bidang tafsir. Abdurrahman Shihab dipandang sebagai salah seorang ulama, pengusaha, dan politikus yang memiliki reputasi baik di kalangan masyarakat Sulawesi Selatan. Kontribusinya dalam bidang pendidikan terbukti dari usahanya membina dua perguruan tinggi di Ujungpandang, yaitu Universitas Muslim Indonesia (UMI), sebuah perguruan tinggi swasta terbesar di kawasan Indonesia bagian timur, dan IAIN Alauddin Ujungpandang. Ia juga tercatat sebagai rektor pada kedua perguruan tinggi tersebut: UMI 1959 - 1965 dan IAIN 1972 - 1977.