Tragedi heroik berlumur darah yang dialami oleh Al Husain, cucu Nabi Muhammad saw., tak pelak telah menjadi sumber inspirasi bagi para penyair, deramawan, pelukis, penulis, dan teristimewa para pejuang keadilan sepanjang sejarah. Karbala adalah saksi di mana umat Muhammad saw. membantai keluarga nabi mereka sendiri secara biadab. Di mana Islam telah dibajak oleh para pengikutnya sendiri.
Dalam novel ini, ada derai air mata, ada pula darah yang menyembur. Ada pesta pora, ada pula rintihan yang mencabik sanubari. Inilah roman sejarah yang dipersembahkan sebagai sumbangsih bagi khazanah pustaka Islam tanpa pretensi apa pun. Buku ini menampilkan dan memotret semua yang terjadi; kepongahan, kesederhanaan, kekejaman, kesengsaraan, kemanusiaan, dan kebinatangan.