ROBERTA
1916. Saat memutuskan kembali ke kampung halamannya, Camden, Maine, Roberta Jewett berharap orangtuanya akan menyambutnya dengan hangat dan meyakinkan bahwa semuanya akan baik-baik saja. Ternyata, ibunya yang religius itu yang belakangan dia ketahui sama saja dengan tetangga-tetangga di sekitar rumah malah mengusirnya dari rumah. Roberta baru tahu, di kota itu, perempuan bercerai ternyata hanya satu tingkat lebih mulia daripada seorang pelacur.
Terlanjur dianggap hina, dia tak melihat ada alasan lain untuk bersikap seperti wanita terhormat ala Maine; dia melamar pekerjaan sebagai perawat, belajar mengemudi, dan membeli mobil Model T dengan uangnya sendiri.
Roberta Jewett yang lama sudah mati. Dan Roberta yang baru ini berjanji akan hidup dengan cara dan aturannya sendiri.
GABRIEL
Bagi Gabriel Farley, tak seorang pun yang mampu menggantikan posisi sang mendiang istri, yang meninggal tujuh tahun lalu, di dalam hatinya. Tapi sesuatu yang sudah lama dikira Gabriel mati ternyata bangkit kembali saat mengenal Roberta. Dan sebaliknya, Roberta tak bisa menyangkal ketulusan saat duda itu menawarkan perhatian dan persahabatan. Tapi hati perempuan itu sudah lama tertutup untuk cinta. Kegagalan pernikahan membuat Roberta berjanji tak akan lagi membiarkan dirinya menjadi korban pengkhianatan laki-laki lagi.
Tapi Gabriel tak memaksa. Dia tetap bertahan menunggu Roberta berubah pikiran. Menanti saat di mana perempuan itu memberi kesempatan kedua... bagi cinta.