Soft Cover, 2015 | Rp. 65.000 | Rp. 52.000 (20% OFF) | |
Stock di Gudang Supplier
|
Pemerintahan yang otoriter selalu memandang pers sebagai bahaya potensial yang menjadi salinan suara kaum oposan. Di mana, negara tampil sebagai penguasa informasi dan menjadikan pers sebagai saluran propaganda untuk mengusung makna (meaning) yang sudah mengalami hegemoni dan distorsi demi kepentingan status quo. Melalui berbagai cara pemerintah (otoriter) selalu berupaya mengontrol pers secara represif mempraktikkan budaya telepon untuk meneror kebebasan pers, memberangus penerbitan pers, ...