Penulis
Agustinus Pambudi
Bahasa
Indonesia
Kategori
Buku

Hasil: 1 - 4 dari 4
GRIDLIST
1.
Pembunuh Massal dari Ruang Oval oleh Agustinus Pambudi
Soft Cover, 2007
Stock tidak tersedia
Tahun 1945 Presiden AS ke-33 Harry A. Truman setuju menjatuhkan bom atom ke Hiroshima dan Nagasaki. Pertengahan 1969 Preseiden AS ke-37, Nixon mengotorisasi aksi bom rahasia di Vietnam dan Kamboja. 9 Presiden lainnya juga tak ingin ketinggalan. Buku ini menyajikan serangkaian dosa 11 presiden AS yang mengeluarkan kebijakan dengan mengakibatkan jutaan orang kehilangan nyawa. ...
2.
Supersemar Palsu
Kesaksian Tiga Jenderal
oleh Agustinus Pambudi
Soft Cover, 2007
Stock tidak tersedia
Menurut Taufik Abdullah, sejarawan LIPI, “Supersemar mungkin hilang karena kelalaian, tetapi mungkin juga karena disengaja.” Sementara itu Ben Anderson berpendapat, “mereka lupa bahwa surat yang harus diteken Bung Karno itu diketik di atas kertas berkop Mabes A.D. Jadi, (supersemar) perlu dihilangkan bukan karena isinya, tapi karena letterhead nya.” Namun, Brigjen M. Sabur, Komandan Resimen Cakrabirawa, yang berperan “menggiring” Bung Karno dari Jakarta ke Bogor pada 11 Maret 1966, pernah ...
3.
The Death of Adolf Hitler oleh Agustinus Pambudi
Soft Cover, Juli 2007
Stock tidak tersedia
Berlin, akhir musim semi 1945... Ibukota Third Reich telah terkepung. Dari sebelah timur, Red Army Rusia siap menerobos Istana Kanselir. Dari sisi barat, pasukan Inggris dan Amerika juga telah siap menduduki Berlin. Adolf Hitler terperangkap. Ia mencoba bertahan di bunkernya. Ia bertekad akan berjuang sampai titik darah penghabisan. Di saat-saat genting itu, pembantu-pembantu dekatnya berkhianat. Intrik berkembang di sana-sini. Situasi menjadi semakin runyam. Siapakah di antara mereka yang ...
4.
The Death Of Adolf Hitler oleh Agustinus Pambudi
Soft Cover, Maret 2021 Rp. 32.000 Rp. 24.000 (25% OFF)
Stock di Gudang Supplier
Berlin, akhir musim semi 1945... Ibu kota Third Reich telah terkepung. Dari sebelah timur, Red Army Rusia siap menerobos Istana Kanselir. Dari sisi barat, pasukan Inggris dan Amerika juga telah siap menduduki Berlin. Adolf Hitler terperangkap. Ia mencoba bertahan di bunker-nya. Ia bertekad akan berjuang sampai titik darah penghabisan. Di saat-saat genting itu, pembantu-pembantu dekatnya berkhianat. Intrik berkembang di sana-sini. Situasi menjadi semakin runyam. Siapakah diantara mereka ...