Penulis
Tempo

Format
Soft Cover (93)

Bahasa
Indonesia (91)

Hasil: 81 - 100 dari 104
GRIDLIST
81.
Seri TEMPO Wiji Thukul 2022 oleh Redaksi Tempo
Soft Cover, Maret 2022 Rp. 75.000 Rp. 60.000 (20% OFF)
Stock di Gudang Supplier
"Lelaki cadel itu tak pernah bisa melafalkan huruf “r” dengan sempurna. Ia “cacat” wicara tapi dianggap berbahaya. Rambutnya lusuh. Pakaiannya kumal. Celananya seperti tak mengenal sabun dan setrika. Ia bukan burung merak yang memesona. Namun, bila penyair ini membaca puisi di tengah buruh dan mahasiswa, aparat memberinya cap sebagai agitator, penghasut. Selebaran, poster, stensilan, dan buletin propaganda yang ia bikin tersebar luas di kalangan buruh dan petani. Kegiatannya mendidik ...
82.
Soft Cover, Januari 2020 Rp. 60.000 Rp. 48.000 (20% OFF)
Stock di Gudang Supplier
Republik ini sudah majemuk sejak dalam kandungan. Kemer-dekaan diraih bukan berkat perjuangan satu kelompok, melainkan banyak pihak dengan beragam latar belakang--etnis, agama, kelas sosial, hingga afiliasi politik. Maka mengklaim Republik untuk golongan sendiri berarti mengingkari fitrah Indonesia. Aktivis Cina dr Awal Republik mengangkat peran etnis Tionghoa dalam kemerdekaan Indonesia. Mereka adalah Liem Koen Hian, Yap Tjwan Bing, dan Djiauw Kie Siong. Liem, 1 dart 63 anggota BPUPKI, adalah ...
83.
Dia konsisten mengamalkan amanat Kongres Pemuda II Oktober 1928 yang menahbiskan bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan. Ketika Belanda berusaha mengubur bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan, dia tetap berjuang mempopulerkan bahasa itu di masyarakat. Bermacam puisi, prosa, dan sajak lantas dia anggit dalam bahasa Indonesia. Dialah Amir Hamzah, raja penyair Pujangga Baru. Sajak-sajak Amir Hamzah, yang antara lain terhimpun dalam Nyanyi Sunyi dan Buah Rindu, menorehkan gaya baru pada bahasa ...
84.
Seri Tempo: Daud Beureueh
Tokoh Islam di awal kemerdekaan
oleh Tim Penulis Tempo
Soft Cover
Stock tidak tersedia
Teungku Daud Beureueh, ulama tokoh masyarakat karismatik Aceh, mengangkat senjata melawan pemerintah pusat pada 1953. Lalu perang datang silih berganti di tanah rencong hingga pergantiaan abad. Sunggu Tronis. Teungku Daud adalah orang yang menyambut proklamasi kemerdekaan indonesia 1945 dengan sumpah setia. Ia mencintai Indonesia Merdeka: dihimpunnya dana masyarakat Aceh dan membiayai perjuangan militer dan diplomatik RI melawan tekanan Belanda, Bung Karno bahkan menganggap Aceh sebagai ...
85.
Seri Tempo: Daud Beureueh oleh Tim Penulis Tempo
Stock tidak tersedia
86.
Seri Tempo: Douwes Dekker oleh Tim Tempo
Soft Cover, Desember 2012
Stock tidak tersedia
Di dalam tubuhnya mengalir darah Belanda, Prancis, Jerman, dan Jawa, tapi semangatnya lebih menggelora ketimbang penduduk bumiputra. Pemerintah kolonial Belanda menerakan cap berbahaya.   Ia, Ernest François Eugène Douwes Dekker, bersama Tjipto Mangoenkoesoemo dan Ki Hadjar Dewantara, adalah "Tiga Serangkai", orang- orang pertama yang mendirikan partai politik di Indonesia: Indische Partij. Sebagai penggerak revolusi, gagasan Ernest melampaui ...
87.
Seri Tempo: Gie oleh Tempo
Soft Cover, Desember 2016
Stock tidak tersedia
Soe Hok-gie adalah seorang pemikir yang kritis, idealis, dan pemberontak. Catatan hariannya-yang dibukukan dalam Catatan Seorang Demonstran (1983)-merangkum semangat perlawanan yang tumbuh sejak ia duduk si bangku SMP. Gie pernah mendebat guru bahasa Indonesia lanatarn berbeda soal pengarang prosa “Pulanglah Dia si Anak Hilang”. Lalu semasa SMA, ia memprotes kebijakan sekolahnya yang hilang menampung siswa orangtu dari kalangan pejabat. Gie sangat dikenang berkat tulisan-tulisannya. ...
88.
Januari 2017
Stock tidak tersedia
Soe Hok-gie adalah seorang pemikir yang kritis, idealis, dan pemberontak. Catatan hariannya—yang dibukukan dalam Catatan Seorang Demonstran (1983)—merangkum semangat perlawanan yang tumbuh sejak ia duduk di bangku SMP. Gie pernah mendebat guru bahasa Indonesia lantaran berbeda pendapat soal pengarang prosa “Pulanglah Dia si Anak Hilang”. Lalu semasa SMA, ia memprotes kebijakan sekolahnya yang hanya menampung siswa dengan orangtua dari kalangan pejabat. Tabiat itu membentuknya menjadi ...
89.
Soft Cover, April 2018
Stock tidak tersedia
kisah Hamengku Buwono IX adalah satu dari delapan cerita lain tentang Bapak Bangsa: Sukarno, Hatta, Tan malaka, Sutan Sjahrir, Tjokroaminoto, Douwes Dekker, agus Salim, dan muhammad Yamin. Diangkat dari edisi khusus majalah Berita mingguan Tempo, serial buku ini mereportase ulang kehidupan para pendiri republik. mulai dari pergolakan pemikiran, petualangan, ketakutan, hingga kisah cinta dan cerita kamar tidur mereka. ...
90.
Soft Cover, April 2016
Stock tidak tersedia
Kartini adalah kontradiksi: ia cerdas sekaligus lemah hati. Ia menyerap ide masyarakat Barat tapi tak takluk pada adat. Ia feminis yang dicurigai. Ia dianggap terkooptasi oleh ide-ide kolonial. Tapi satu yang tak bisa dilupakan: ia inspirasi bagi gerakan nasionalisme di Tanah Air. Kartini menyuarakan perubahan. Ia membawa perjuangan perempuan pada fase yang baru, tidak sekadar menuntut pengakuan tapi juga mengklaim keberadaannya dalam kehidupan bangsa. Hidup Kartini begitu singkat, ...
91.
Soft Cover, Oktober 2016
Stock tidak tersedia
Menggagas banyak mitos tentang Indonesia, ia pencinta Republik yang keras kepala. Bung Hatta menuding ia licik. Sederet kontroversi serta tuduhan menyelimuti Muhammad Yamin: menyembunyikan naskah otentik perumusan dasar negara, mengaku berpidato dan menyerahkan rancangan hukum dasar yang mirip UUD 1945, juga menciptakan figur Gajah Mada tanpa mengindahkan verifikasi arkeologis. Di ranah politik Yamin tak hanya berpindah-pindah partai. Ia juga sigap melompat keluar dari jalur nonkooperatif ...
92.
Seri Tempo: Natsir oleh Tempo
Soft Cover, Februari 2016
Stock tidak tersedia
93.
Januari 2011
Stock tidak tersedia
Mohammad Natsir ialah salah seorang tokoh politik Islam yang santun. Ia cinta damai dan memilih demokrasi sebagai jalan perjuangan. Tokoh Islam seperti ini makin jarang muncul di Indonesia sekarang.Ia tergolong Islam yang puritan, namun lemah-lembut. Hidupnya lurus, namun justru di sanalah kisah kehidupannya menjadi suri tauladan.Buku ini adalah satu dari serial Tokoh Islam di Awal Kemerdekaan diangkat dari liputan khusus Majalah Berita Mingguan Tempo pada 2003-2010. Serial ini menampilkan ...
94.
Soft Cover, Agustus 2018
Stock tidak tersedia
TIGA DEKADE lebih bukanlah waktu singkat bagi seorang presiden memimpin sebuah negara. Itulah yang dialami oleh Soeharto, Presiden ke-2 Republik Indonesia. Soeharto berada di puncak kepemimpinan selama 32 tahun, yakni sejak 1966 hingga 1998. Pada periode itu, ada semacam kontradiksi yang mencuat ke permukaan. Aura kejawen pun melekati setiap tindak tanduknya dalam memutuskan suatu kebijakan. Orde Baru—begitu rezimnya dikenal—terbilang sukses dengan program Pembangunan Nasional, tetapi ...
95.
Soft Cover, Oktober 2016
Stock tidak tersedia
96.
Soft Cover, Agustus 2016
Stock tidak tersedia
Ia orang pertama yang menulis knsep Republik Indonesia. Muhammad Yamin menjulukinya “Bapak Republik Indonesia”. Sukarno menyebutkannya “seorang yang mahir dalam revolusi”. Tapi hidupnya berakhir tragis di ujung senapan tentara republik yang didirikannya. Tan melukis revolusi Indonesia dengan bergelora. Sukarno pernah menulis taestamen ppolitik yang berisi wasiat penyerahan kekuasaan kepada empat nama-salah satunya Tan Malaka-apabila Bung Karno dan Bung Hatta mati atau ditangkap. ...
97.
Soft Cover, Desember 2011
Stock tidak tersedia
Menentang feodalisme, Haji Oemar Said Tjokroaminoto punya andil menempa para tokoh pergerakan nasional. Dialah guru politik serta induk semang Presiden Soekarno serta tokoh pergerakan lain, seperti Semaoen, Musso, Alimin, dan Kartosoewirjo. Di tangan Tjokro, Sarekat Islam berubah dari organisasi saudagar batik pribumi menjadi gerakan politik yang bedar dan kuat. Pidato dan tulisannya menginspirasi puluhan ribu orang dan menumbuhkan semangat kebangsaan. Rakyat jelata menganggapnya "Ratu ...
98.
Soft Cover, Februari 2016
Stock tidak tersedia
Kiai Wahid, demikian dia biasa disapa, merupakan tokoh pembaru pesantren sekaligus pendidikan Islam negeri ini. Sepulangnya menyantri di sejumlah pesantren di Jawa Timur dan menuntut ilmu di Negeri Arab, ayah mantan Presiden Abdurrahman Wahid ini mengubah sistem pendidikan Pesantren Tebuireng dengan memasukkan pendidikan umum. Kepiawaiannya dalam berorganisasi dan berpolitik membuat Wahid Hasyim dipilih sebagai anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia dan Panitia Persiapan ...
99.
Stock tidak tersedia
Kiai Wahid, demikian dia biasa disapa, merupakan tokoh pembaru pesantren sekaligus pendidikan Islam negeri ini. Sepulangnya menyantri di sejumlah pesantren di Jawa Timur dan menuntut ilmu di Negeri Arab, ayah mantan Presiden Abdurrahman Wahid ini mengubah sistem pendidikan Pesantren Tebuireng dengan memasukkan pendidikan umum. Kepiawaiannya dalam berorganisasi dan berpolitik membuat Wahid Hasyim dipilih sebagai anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia dan Panitia ...
100.
Soft Cover, Juli 2020
Stock tidak tersedia
Jalan damai syiar Islam tak hanya dilakukan Wali Sanga di Jawa. Setelah era mereka, di Aceh, misalnya, Abdurrauf al-Singkili mampu menjadi penengah pertikaian antar-pemeluk Islam dan mengembangkan tarekat Syattariyah. Dia menekankan, umat Islam tidak boleh sembarangan menuduh orang atau kelompok lain sesat dan kafir. Di Pulau Bawean, Waliyah Zainab meneruskan misi suaminya yang tewas untuk menyebarkan Islam dengan menonjolkan kesadaran komunal lewat zikir dan puja-puji. Selain Abdurrauf ...