Mencari makna kebangsaan dari masyarakat pluralitik Indonesia tentu saja tidak mudah. Perlu usaha lebih keras untuk menghindari kesalahan pendekatan, kesediaan untuk belajar dari pengalaman, tekad untuk tetap terbuka, serta mau menerima semua warga masyarakat sebagai warga negara yang sama hak dan kewajibannya. Franz Magnis-Suseno yang dikenal berpemikiran tajam dan to the point, menanggapi pelbagai masalah yang pernah aktual (dan kini tetap aktual), yang menyentuh berbagai sendi kehidupan bangsa, seperti agama, hukum, sosial budaya, politik, etika, HAM, dan lain sebagainya. Meskipun ketiga puluh delapan karangan ditulis dalam situasi konkret tertentu, namun tetap merupakan sumbangan berharga untuk berefleksi dalam usaha kita bersama mencari makna dan pesan kebangsaan Indonesia dalam situasi yang memprihatinkan. Dengan membaca buku ini diharapkan dapat merangsang pikiran, refleksi, keprihatinan, dan tekad pembaca berhadapan dengan masalah-masalah bangsa.
Prof. Dr. Franz Magnis-Suseno SJ adalah rohaniwan yang lahir tahun 1936 di Eckersdorf, Jerman, dan sejak 1961 hidup di Indonesi. Dia adalah guru besar filsafat sosial pada Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara di Jakarta dan guru besar luar biasa Falkutas Pasca Sarjana Universitas Indonesia, dosen tamu pada Geschwister-Scholl-Institut Universitas Munchen, pada Hochschule fur Philosophie, Muchen, dan pada Falkutas Teologi Universitas di Innsbruck. Ia beelajar Filsafat, Teologi dan Teori Politik di Pullach, Yogyakarta dan Muchen. Pada tahun 1973 ia memperoleh gelar Doktor dalam ilmu filsafat dari Universitas Munchen dengan sebuah disertasi tentang Normative Voraussetzungen im Denken des jungen Mwrx (1843-1848) (1975,Alber)