Perusahaan yang mampu mempertahankan kesuksesan dalam jangka panjang serta menjadi teladan sehingga ‘others try to emulate’ adalah perusahaan yang tidak hanya berfokus pada Sukses Finansial saja tapi mengupayakan Sukses Sosial dan Sukses Spiritual sebagai landasannya (Tripel Sukses).
Sukses Finansial semata, hanya akan menggiring perusahaan—termasuk pimpinan dan karyawannya—kepada Goal Finansial yang acapkali membuat perusahaan kehilangan aspek etika dan spiritualnya. Mengejar Sukses ini, membuat banyak perusahaan terjerumus pada kepentingan jangka pendek khususnya keuntungan SHAREHOLDERS sehingga melupakan ‘sustainability’ jangka panjang yang kadang memerlukan pengorbanan keuntungan saat ini.
Sukses Sosial adalah tujuan penyeimbang agar perusahaan tidak hanya memikirkan finansial sebagai ‘the name of the game’ tapi sekadar ‘the score of the game’, dengan mengembangkan Visinya yakni kepedulian sosial bagi lingkungan secara luas bagi kepentingan STAKEHOLDERS secara lebih luas.
Sukses Spiritual menjadi perekat abadi dan titik tolak menuju perusahaan yang bukan sekadar memilki Goal (Sukses Finansial) maupun Visi (Sukses Sosial) tapi memiliki ‘purpose’ lebih dalam dalam mewujudkan Misinya untuk kepentingan SOULHOLDERS, yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
Ketika Tiga Sukses ini bisa dicapai—A Built to Bless Company—Perusahaan dan karyawannya akan mendapatkan kesuksesan sejati lahir dan bathin dengan budaya yang kuat dan mengakar sampai ke relung hati yang paling dalam. Kalau sudah begini, persaingan di era AFTA 2020 tidak menakutkan malahan menggembirakan karena mereka tidak akan jadi VICTIM tapi VICTOR.