Novel ini menceritakan petualangan-petualangan seru yang menarik pembaca untuk mengikuti setiap pengalaman yang tertuang dalam cerita ini. Mereka tidak mengerti dan terus mengejek Timmy. Padahal Timmy mengenakan kerah kardus di lehernya agar dia tidak menggaruk luka jahitan itu. Begitulah yang diungkapkan George kepada sepupunya, Anne. George memutuskan untuk pergi berkemah di lapangan dekat rumahnya. Mendengar cerita George, Anne pun menyusul untuk menemani. Sayangnya, Julian dan Dick, kedua kakak lelaki Anne, baru dapat menyusul setelah mereka pulang dari darmawisata di Perancis.
Hari itu turun hujan yang cukup deras. George dan Anne akhirnya memindahkan kemah mereka di dekat reruntuhan rumah tua. Namun, saat malam hari Anne mulai mendengar bunyi-bunyian aneh sehingga tidak dapat tidur dengan tenang. Saat pagi tiba, dia segera meminta George untuk pulang ke pondok Kirin. Di tengah jalan, mereka berpapasan dengan Julian dan Dick yang sedang menyusul ke kemah mereka sehingga George dan Anne mengurungkan niatnya untuk pulang.
Setelah mendengar cerita Anne, Julian dan Dick tidak percaya. Bukannya merasa takut, mereka justru menjadi penasaran dan bersembunyi di reruntuhan rumah tua tersebut. Sampai mereka menguping dan mendengar percakapan beberapa orang tentang suatu rahasia yang ada di balik batu. Apakah rahasia yang tersimpan di balik batu itu? Temukan dalam novel seri “Lima Sekawan: Melacak Jejak Rahasia” karya Enid Blyton.
Enid Blyton (1897-1968) dijuluki sebagai Ratu Tukang Cerita. Pengarang cerita anak paling produktif ini telah menulis sekitar 700 buku selama hidupnya. Beberapa hasil karyanya telah diterjemahkan ke dalam 129 bahasa. Namanya dicantumkan dalam daftar UNESCO 1975 sebagai pengarang wanita kedua di dunia yang bukunya paling banyak diterjemahkan.
Dalam survei yang diadakan di sekolah-sekolah dasar dan menengah di Eropa, 80% anak-anak memilihnya sebagai pengarang favorit mereka. Enid Blyton yang lahir di Dulwich London, gemar membaca sejak kecil. Pada usia 18 tahun ia telah banyak menerbitkan puisi dan cerita pendeknya, namun bakat istimewanya sebagai pengarang cerita anak baru tampak setelah ia menjadi guru. Tahun 1922,buku pertamanya Child Whispers diterbitkan. Enid Blyton meninggal pada usia 81 tahun.
Walaupun kini telah tiada, ia meninggalkan kenangan manis bagi seluruh anak di dunia, berupa buku-bukunya yang telah ditulisnya.