Rainbow Cake
" Pengalaman di-bully pada masa remaja, membuat Hilda tidak nyaman dengan diri sendiri dan membuat hatinya mengeras. Semua itu berubah setelah ia melanjutkan sekolah ke Paris. Kegemaran barunya mengunjungi galeri seni membuatnya terpaku di hadapan sebuah lukisan yang perlahan membuka pengalaman aneh pada tubuhnya.
Ketika hijrah ke Ubud, ia mulai dihantui musik dan lagu yang tiba-tiba bersarang di benaknya. Selain merasa ngeri, mual, dan pening, ia juga menikmati gairah dan energi ganjil dari apa yang didengarnya, sampai ia bertemu orang-orang dari masa lalu yang pernah melukai hatinya.
Alunan musik misterius yang terus menghantuinya perlahan mendorong Hilda melakukan hal-hal tak terduga, termasuk mewujudkan seni instalasi, “Rainbow Cake”, yang berakhir dengan kengerian dan malapetaka. "