Dulu … Maya, Juno, Augy, si Kembar Septi dan Okta adalah bayi-bayi terbuang. Tumbuh bersama di rumah asuh Bunda Wulan, Anak-Anak Bulan ini mencari tempat mereka di dunia. Adalah Maya, yang paling keras berjuang untuk melindungi saudara-saudara angkatnya dan menghilangkan stigma yatim-piatu-kurang-beruntung. Tak ada waktu untuk menikmati hidup, bahkan untuk merawat luka akibat penelantaran orangtua yang diperparah dengan kepergian Juno.
Lalu, Geo datang melukiskan corak warna baru dalam kehidupan mereka, terutama Maya. Gadis itu menjadi yakin tempatnya adalah di samping Geo. Namun, tiba-tiba saja Pangeran Bumi itu berkata, “Sadar tidak, kamu sudah menyebutkan nama Juno, 124 kali dalam dua puluh menit terakhir?”
Oh, apa artinya itu? Dan kenapa Geo memintanya memikirkan Juno, saudara angkatnya, sang Kesatria Bulannya yang pergi, tapi tidak pergi? Antara Pangeran Bumi dan Kesatria Bulan, hati Maya pun tercabik. Akankah ia mampu menentukan pilihan ketika dua pemuda itu justru bahu-membahu membantunya mengatasi segala permasalahan?