Bu, kira-kira siapa yang menyediakan pintu kembali ke masa lalu? Aku ingin pergi ke sana. Aku ingin jadi anak-anak lagi, bermain-main lagi, dan menikmati hidup tanpa banyak persoalan.
Tak masalah kalau aku harus dimarahi karena terlalu banyak bermain, dicubit karena pulang kemalaman, dihukum karena kenakalan-kenakalan yang kulakukan. Sebab sakit yang kurasakan saat itu tak ada apa-apanya di hadapan rasa sakitku saat menjalani masa-masa dewasa.
Karena setelah tahun-tahun berlalu, aku jadi tahu, ternyata menjadi dewasa itu keras ya, Bu.