Walau terus diterpa komentar negatif, seorang biksu di rumah sakit gawat darurat tetap pada prinsipnya bahwa ajaran Buddha kelak akan bermanfaat demi kehidupan yang lebih baik. Dia makan daging, juga minum sake. Semua dimakan sampai habis. Dia juga datang terlambat. Kadang-kadang hilang kesabaran. Dan kalau terjadi sesuatu, dia akan minta maaf dengan mencukur botak rambutnya. Menyelamatkan nyawa pasien, mengkhotbahkan ajaran Buddha, dan terkadang memimpin upacara kematian. Dokter membingungkan yang berkeliaran dalam rumah sakit memakai jubah biksu ini menatap tajam pada "nyawa" dan bergulat di antara hidup dan mati bernama perawatan darurat!!