Kepindahan Adrianus dari Pulau Bunaken untuk sekolah di Jakarta tidak berjalan mulus. Pemuda polos ini sering kali di-bully karena perangainya lain sendiri. Perkara cinta-cintaan juga tidak memihaknya.
Perempuan yang Adri kira peduli dengannya pun ternyata sama saja buruknya. Sampai suatu hari dia harus kehilangan satu-satunya teman di Jakarta, Paw-Paw. Dia merasa Jakarta tidak pernah adil padanya. Ini saatnya Adri pulang, daripada lagu-lagu cinta yang suka diciptakannya malah melantunkan cerita sedih….
Kisah percintaan remaja yang tidak biasa. Alurnya tidak melaju dengan lambat, menghantarkan pembacanya hanyut ke dalam ceritanya. Tidak bertele-tele, namun penulis tetap tau cara untuk mengajak kita agar larut ke dalam setiap emosi yang dia tuang ke dalam isi cerita. Bravo!