Dulu, Tan Malaka sangat merisaukan makin menciutnya wilayah Republik dengan berdirinya negara boneka bentukan Belanda. Sementara kaum kapitalis, kolonialis, dan imperialis
berhasil mengacaukan perekonomian dan keuangan Republik Indonesia. Karena itu, Tan Malaka tidak mengenal kompromi dengan kekuatan kolonialisme dan imperialisme. Ia tidak meyetujui perundingan dengan lawan. Ia menganggap berunding adalah sikap mengorbankan kedaulatan dan kemerdekaan rakyat.
Gerpolek merupakan buku yang dikonsep dan ditulis oleh Tan Malaka ketika dirinya meringkuk di Penjara Madiun. Buku ini ditulis tanpa dukungan informasi kepustakaan apa pun.
Ia hanya mengandalkan pengetahuan, ingatan, dan semangat kepemimpinan untuk memikirkan kelangsungan kemerdekaan Republik tercinta.
Kini, di zaman modern, kata "merdeka" seperti telah tergerus dalam pengertian yang semu. Campur tangan pihak asing dan kepentingan pribadi telah mengalahkan semangat Proklamasi. Karena itu, tulisan ini masih relevan untuk disimak. Melalui karya besarnya ini, Tan Malaka menyatakan sikapnya tentang politik dan ekonomi yang bebas dan merdeka.