Tema kesenjangan masih terus menghiasi ruang publik, bahkan semakin panas dibicarakan pascakegagalan neoliberalisme menyejahterakan dunia. Para akademisi, politisi, pemegang arah kenijakan, hingga rakyat biasa kerap membicangkan kesenjangan. Masing-masing membahasnya dengan bahasa dan gaya yang berbeda. Masalah kesenjangan bukan soal angka statistik atau indeks gini semata. Persoalan kesenjangan punya makna yang lebih dalam dari sekedar deretan angka. Ia berhubungan erat dengan masalah keadilan, keterbukaan informasi, serta pemerataan kesempatan dan akses dari sebuah proses perubahan yang bernama pembangunan. Buku ini mengupas tuntas kesenjangan secara komprehensif. Analisisnya berangkat dari sudut ekonomi, dilengkapi pengalaman pembangunan ekonomi di beberapa belahan dunia dan teori-teori kebijakan untuk mencegah dan menurunkan level kesenjangan. Tak ayal, kekayaan literatur dan pengalaman penulis, menempatkan buku ini penting sebagai khazanah penting bagi para akademisi dan pemegang kebijakan untuk menemukan solusi mengatasi masalah kesenjangan.
Eka Sastra meraih gelar sarjana di Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin dan pascasarjana di Fakultas Ilmu Politik Universitas Indonesih. Aktif dalam kegiatan HMI semasa kuliah dan saat ini menjadi Bendahara Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Eka kaya pengalaman dan memiliki jejaring yang luas.
Hal ini membawanya menjadi anggota DPR RI periode 2014-2019 dengan dukungan suara terbanyak di daerah pemilihan Jawa Barat III: Kota Bogor dan Cianjur. Bersama tim sukses dan partisipasi warga, Eka membangun rumah sehat, rumah usaha, rumah hokum dan rumah aspirasi.