Esai-esai Kiai Husein dalam buku ini penuh dengan cinta. Ia tidak menohok dengan serangan tajam, namun mengingatkan dengan refleksi yang berbobot. Kiai Husein juga menghadirkan renugan-tak hanya umat muslim, namun juga lintas agama-tentang makna Islam yang ia pahami sebagai agama cinta; agama yang memberikan pencerahan, bukan menghentak kemarahan.
Buku ini akan menghantarkan kita memahami Islam yang berselimut keindahan, dan memancarkan pencerahan. Dalam renungannya, Islam merupakan agama pencerahan yang hendaknya dipahami dengan segala dinamika dan keanekaragaman tafsirnya, bukan mengekalkan pada tafsir tunggal yang berselubung kepentingan dunia dan hasrat kekuasaan.
Islam yang diajarkan dengan cinta, keindahan dan pencerahan inilah yang menjadi ruh buku ini.
TENTANG PENULIS
K.H. Husein Muhammad, lahir di Cirebon, 9 Mei 1953. Setelah menyelesaikan pendidikan di Pesantren Lirboyo, Kediri, pada 1973, ia melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran (PTIQ) Jakarta. Tamat pada 1980. Kemudian melanjutkan belajar ke Al-Azhar, Kairo, Mesir. Di tempat ini, ia mengaji secara individual pada sejumlah ulama Al-Azhar. Kemudian, ke Indonesia pada 1983 dan menjadi salah seorang pengasuh Pondok Pesantren Dar al-Tauhid, yang didirikan kakeknya pada 1933 sampai sekarang. Pada 2001, ia mendirikan sejumlah lembaga swadaya masyarakat untuk isu-isu hak-hak perempuan, antara lain Rahima, Puan Amal Hayati, Fahmina Institute. Sejak 2007 sampai sekarang menjadi Komisioner Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan, sebuah lembaga negara non-kementerian. Pada 2008, ia mendirikan Perguruan Tinggi Institute Studi Islam Fahmina di Cirebon. Aktif dalam berbagai kegiatan diskusi, halaqah, dan seminar keislaman, khususnya terkait dengan isu-isu Perempuan dan Pluralisme, baik di dalam maupun di luar negeri. Suami Lilik Nihayah Fuadi dengan 5 orang anak ini aktif menulis di sejumlah media massa, menulis dan menerjemahkan buku. Ada sekitar 10 buku karya yang dihasilkannya. Salah satu bukunya yang banyak digunakan sebagai referensi aktivis perempuan adalah Fiqh Perempuan: Refleksi Kiai atas Wacana Agama dan Gender. Karyanya yang lain adalah Islam Agama Ramah Perempuan; Ijtihad Kiai Husein: Upaya Membangun Keadilan Gender; Modul Kursus Islam dan Gender: Dawrah Fiqh Perempuan; Fiqh Seksualitas: Risalah Islam untuk Pemenuhan Hak-Hak Seksualitas; Fiqh HIV&AIDS: Pedulikah Kita?; Mengaji Pluralisme kepada Mahaguru Pencerahan; Sang Zahid: Mengarungi Sufisme Gus Dur; dan lain-lain.
Ia menerima award (penghargaan) dari Pemerintah AS untuk “Heroes To End Modern-Day Slavery”, pada 2006. Namanya juga tercatat dalam “The 500 Most Influential Muslims” yang diterbitkan oleh The Royal Islamic Strategic Studies Center, pada 2010, 2011–2012.