Kegalauan adalah melihat masa depan dengan mempertimbangkan semua ahl buruk yang bisa terjadi. Kecemasan tak semestinya seperti itu adalah penyakit kognitif dalam skala mewabah di dunia modern kita.
Penangkalnya adalah melihat masa depan dengan mempertimbangkan segala hal baik yang bisa terjadi. Ini bahkan bisa meningkatkan kemungkinan keberhasilan. Ini menambah harapan alih-alih negativitas terhadap masa depan Anda. Jadi: Dont Worry be Hopey Ajahn Brahm sekali lagi menginspirasi kita dengan cerita-ceritanya yang membuat kita tercengang atau terbahak. Gaya tutur ceritanya yang jenaka sekaligus mencerahkan membuat pil-pil kebijaksanaan yang diraciknya mudah ditelan. Mana kala kita merasa tertekan atau galau, kita akan menemukan cerita yang mengangkat suasana hati dan menyingkap persoalan yang kita hadapi.
(known to most as Ajahn Brahm), born Peter Betts in London, United Kingdom on 7 August 1951, is a Theravada Buddhist monk. Currently Brahm is the Abbot of Bodhinyana Monastery, in Serpentine, Western Australia, the Spiritual Director of the Buddhist Society of Western Australia, Spiritual Adviser to the Buddhist Society of Victoria, Spiritual Adviser to the Buddhist Society of South Australia, Spiritual Patron of the Buddhist Fellowship in Singapore, and Spiritual Patron of the Bodhikusuma Centre in Sydney.