Hubunganmu baru saja berakhir dan kamu merasa kehilangan seseorang yang sangat berarti di hidupmu. Kamu mencintai orang yang salah dan kamu kesulitan buat menemukan jalan keluar. Kamu jatuh cinta dengan seseorang sedalam-dalamnya sampai kamu lupa siapa dirimu. Parahnya lagi, cintamu bertepuk sebelah tangan. Kalau kamu bisa relate dengan salah satu hal di atas, selamat datang di Move On Club! Move on bukan tentang memaksa diri dan berusaha sekeras-kerasnya buat melupakan, melainkan kesadaran bahwa yang sudah, biarkan sudah sesudah-sudahnya. Melepaskan genggaman kita dan mengikhlaskan semua yang telah kita lalui, biar kita bisa terus melanjutkan hidup. Sehidup-hidupnya, sedamai-damainya, sebebas-bebasnya, sebahagia-bahagianya. Enggak ada yang permanen di dunia ini — termasuk patah hati. Pada akhirnya, semua akan baik-baik saja. Kita hanya perlu terus berjalan hingga kita bisa melihat bagian yang lebih baik. Setelah mendengar cerita saya yang masih saja bertahan di hubungan yang jelas-jelas sudah enggak ada gunanya, yang cuma menyiksa diri tanpa ada ujungnya, respons dari teman saya masih terngiang-ngiang sampai sekarang. Dia bilang, “Udahlah, Vi. You have to respect and love yourself enough to not continuously hurt yourself like that.” Setelah bertahun-tahun yang berat, merasa saya enggak bisa hidup tanpa dia meski saya tahu dia enggak baik buat saya, saya akhirnya berani buat bilang “I love you, but I want to love me more.” Untuk pertama kalinya setelah sekian lama, saya mau mengutamakan cinta buat diri saya daripada buat orang lain. Saya mau lebih peduli sama diri sendiri buat berhenti menaruh diri di situasi yang menyakitkan. Enggak terus-menerus mengorbankan kebahagiaan saya demi membahagiakan orang lain. Di suatu titik, kita harus melihat keadaan kita di sebuah hubungan dan mempertimbangkan apakah kita sudah cukup mencintai diri kita sendiri Profil Penulis: Marcella Viona Legoh mulai berkecimpung di dunia tulis menulis sejak sekolah dan kini berprofesi sebagai freelance writer. Punya hobi berpetualang ke tempat-tempat baru dan mengobrol mendalam tentang hidup memberikan penulis inspirasi untuk menulis buku-buku tentang kehidupan. Buku ini merupakan buku kedua dari seri buku Semoga milik penulis. Buku sebelumnya, Semoga Kamu Baik-Baik Saja (2021), berisi pengingat dan penyemangat dalam naik turunnya kehidupan. Penulis bercita-cita untuk keliling dunia dan menghibur orang lain melalui karya-karya yang dia buat. @semoga.club