Harga Resmi | : | Rp. 39.000 |
Harga | : | Rp. 29.250 (25% OFF) |
Ketersediaan | : | Stock di Gudang Supplier |
Format | : | Soft Cover |
ISBN | : | 6236358958 |
ISBN13 | : | 9786236358955 |
Tanggal Terbit | : | November 2022 |
Bahasa | : | Indonesia |
Penerbit | : | Niaga Swadaya |
Tuanku Imam Bonjol lahir di Bonjol, Luhak Agam, Pagaruyung pada 1 Januari 1772 dengan nama Muhammad Syahab. Dia selanjutnya dikenal oleh masyarakat setempat dengan nama Syekh Muhammad Said Bonjol atau Inyik Bonjol.
Bonjol sendiri merupakan suatu kampung yang berada di daerah Sumatra Barat. Kampung ini terkenal karena Muhammad Syahab dilahirkan dan berjuang bersama-sama dengan seluruh lapisan masyarakat di tempat itu. Mereka saling bekerja sama menentang penjajahan dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Tuanku Imam Bonjol Setelah Berkuasa Di Padang Pada 1819, Belanda Ingin Berkuasa Juga Di Pedalaman Minangkabau. Dengan Dikuasainya Daerah Itu Posisi Inggris Dari Segi Ekonomi Akan Melemahkan, Begitu Pula Pengaruh Padri Ke Daerah Pesisir. Kaum Padri, Di Bawah Pimpinan Tuanku Imam Bonjol, Juga Melakukan Persiapan Untuk Menghadapi Belanda. Setiap Luhak (Daerah) Dipimpin Oleh Perwira Padri. Tiap Nagari Dikepalai Pemimpin Nagari Masing-Masing. Pada 1821, Belanda Melancarkan Serangan Ke Benteng Simawang. Rakyat Di Sekitar Nagari Tersebut Pun Melancarkan Perlawanan. Kemudian, Belanda Mulai Menyerang Nagari Sulit Air. Serangan Ini Gagal Dan Belanda Terpaksa Kembali Ke Benteng Simawang.