Awalnya Bea dan Ramol memang dijodohkan oleh orangtua mereka. Walaupun sempat sebal--hari gini kok masih ada perjodohan--akhirnya mereka menerimanya. Keduanya cocok dan saling mencintai. Maka ketika diminta bertunangan, Bea dan Ramol menyetujui.
Namun, satu bulan menjelang Hari H, justru godaan dan cobaan hadir di antara mereka. Cilla, teman kuliah Ramol, bikin Bea cemburu. Sementara Igen, teman Bea sesama pengurus mading, kesengsem sama Bea.
Lalu, bagaimana usaha keras Ramol agar tidak terbawa perasaan sekaligus tidak menyinggung perasaan Cilla? Dan bagaimana juga usaha Bea menguatkan hati agar selalu setia pada Ramol sementara ada Igen yang tulus memperhatikannya?