Hampir 15 tahun Lily Owens tinggal bersama T-Ray, ayahnya. Di mata Lily pria itu tak pantas untuk dipanggil dengan sebutan ayah. Karena T-ray pun tak pernah memperlakukannya seperti anaknya. Tak jarang perlakuan kejam dan kata kata kasarT-ray yang menyakiti Lily. Dibandingkan mengurus Lily, T-ray lebih peduli pada bisnis buah persiknya. Lily tak pernah punya kesempatan untuk menyampaikan protesnya dan semua hal itu membuat kerinduan Lily pada sosok ibunya semakin membesar setiap harinya. Sayangnya kenangan tentang wanita itu tak banyak tersisa dibenak Lily. Saat ibunya meninggal, ia baru berumur empat tahun.Yang tersisa hanyalah foto ibunya dan sarung tangan katun putih yang disimpannya dalam sebuah kaleng
Adapun Rosaleen, wanita keturunan Afrika-Amerika yang menjadi pengasuh sejak kecil tidak bis adibilang sebagai ibua asuh yang baik. Ada hal-hal yang membuat Lily terkadang benci padanya. Mungkin karena pembawaan Rosaleen yang angkuh dan blak-blakan yang tak kunjung berubah. Sofatnya ini pula yang menyebabkan insiden dengan tiga pemuda berkulit putih tak terelakkan. Kejadian ini tak hanya membuat dirinya dipenjara ia bahkan harus mendapatkan perawatan di rumah sakit dengan pengawasan langsung dari polisi. Melihat hal yang terjadi pada pengasuhnya, Lily merasa harus mengambil tindakan. Dengan rencana liciknya, Rosaleen pun berhasil dibujuknya untuk kabur. Mereka meninggalkan T-Ray menuju Tiburon, South ... Baca Selengkapnya