Merindukanmu, ia senantiasa belajar mencintai kepergian, mengimani kehilangan dan mengamini kesendirian yang merentangkan lengan doa dengan tengadah. Ke langitmu yang sia-sia, lelah adalah kata yang asing dan tak berdaya. Dan ia, yang sekalipun ke dalam lembungnya kecewa meruncing dan panas menguning, tetap percaya bahwa ada janji yang lebih nikmat dari madu dan belalang yang kerap menandai setiap percakapan yang pedih dan terlampau sedih.