Tiara adalah gadis populer di sekolahnya. Dia memiliki wajah cantik dengan rambut panjang terurai dan selalu terlihat unik saat memakai bando berwarna putih. Tiara memiliki hobi memasak.Sudut pandangnya dalam mengartikan masakannya selalu berkaitan dengan suasana hatinya sehari-hari. Rasa manis, asin, asam, pahit, pedas, hambar,bahkanjugatawar. Seringkali, enam rasa di lidahnya menggambarkan suasana hatinya yang berbeda setiap harinya. Di sisi lain,gadis itu tidak sepenuhnya percaya pada cinta sejati. Namun kemudian, dia malah dipertemukan dengan cowok tampan nan puitis bernama Arton Zena. Berawal dari tatapan, hatinya luluh lantak. Pada akhirnya,iamemilih untuk jatuh cinta. Dia yang dahulu tidak percaya denga nrayuan kata-kata manis, tetapi kenyataannya justru tertarik untuk mengutip dan hanyut dalam buaian kata-kata puitis nan-mesra. Lantas,bagaimana jika pada akhirnya cinta jugalah yang membuat Tiara membenci Arton? Akankah hubungan mereka bertahan atau berakhir sebagai kenangan?
Wahyudi Pratama adalah seorang sarjana jurusan Hukum Internasional di Universitas Hasanuddin dengan minat tinggi dalam kepenulisan. Penulis dari beberapa novel fiksi yang memiliki pengalaman dalam penelitian dan kompetisi akademik.
Penulis sekaligus Duta Maritim Indonesia di tahun 2017 ini namanya kian melambung dikenal semenjak debutnya menulis novel berjudul Single Lillah, sebuah novel penggugah jiwa di tahun 2020.
Di tahun 2022, ia menjabat sebagai Sekretaris Jenderal di Akademi Bahasa & Tahfidz Al-Qur’an (ABATA), sebuah program pengaderan Mahasantri full beasiswa S1 dengan konsep boarding school bertaraf Internasional di TulungAgung.
Saat ini memegang peran utama sebagai Vice President of Iman Traveler Management.
Tertarik dengan pelbagai hal tentang keislaman, studi hukum, penegakan hukum, kemaritiman, dan HAM (Hak Asasi Manusia).