Lilis, sahabat Wiena di garis putih. Jika hidup Wiena bergelimang pesta-pesta malam, sehari-hari Lilis harus berjualan kue untuk menghidupi ibunya yang janda dan membiayai kuliah adiknya. Perbedaan bak bumi dan langit itu justru mendekatkan hati keduanya. Namun meskit telah berulang kali mencoba, Lilis tak pernah mampu membujuk Wiena untuk kembali ke jalan kebenaran.
Ketika manusia terjebak dalam kesesatan, kapankan cahaya datang, membawa seberkas kesadaran?
"Sangat menyentuh. Buku ini menunjukkan bahwa kita tidak sendirian. Allah selalu ada membimbing dan mengangkat kita dari keterpurukan." Ratih Sang
"Selama kita mendengar kata nurani, bersabar dalam mencari hidayah-Nya, niscaya cahaya itu akan datang. Bacalah pengalaman spiritual Wiena dalam pencarian itu." Inneke Koesherawati