"Haha.. Maybe you need a girlfriend," ujar Malika
"Mungkin... Tapi saya adalah Malam yang mencintai Matahari dengan seluruh jiwa"
Malika terkejut mendengar kalimat yang terasa familiar di telinganya tersebut "Itu kan puisi Bulan, Bintang dan Matahari? Kau juga menyukainya? Kebetulan sekali..."
Tak disangka Malika bisa bertemu Rah. Sudah lama ia mendambakannya. Namun yang dijumpai kali ini bukan Rah dalam serial Harmonika yang ia kagumi itu, melainkan Ludwig. Sosok yang sama sekali berbeda. Kecewakah Malika? Bagaimana dengan Nabie, sosok misterius yang tiba-tiba hadir di antara mereka?