Bahkan saat Abimana menyebutkan nama Annisa dalam kalimat qobul-nya, laki-laki 28 tahun itu belum sepenuhnya mencintai sang perempuan. ***
Usia muda dan karier yang cemerlang adalah gambaran sosok Abimana, putra sulung keluarga Bapak Rasyid. Bagi Abim, mimpi yang pernah ia citakan masih banyak yang menanti dan belum terwujud sepenuhnya. Laki-laki itu masih berambisi untuk mewujudkan semua yang ia rencanakan walaupun sebuah pernikahan juga harus disegerakan jika sudah mampu. Lain halnya dengan Annisa, segala pertanyaan tentang pernikahan dan ‘calon’ yang belum pernah terpikirkan, kini menjadi beban tersendiri baginya. Apalagi usianya tak lagi muda. Annisa juga ingin menikah seperti teman-temannya. Namun, keterbatasan pengalamannya tentang percintaan, membuat ia pasrah dan menyerahkan semuanya pada sang bunda sebagai langkah dari ikhtiarnya. Karena bagi Annisa, orangtua lebih paham tentang bibit, bebet, dan bobotnya. Soal cinta bisa datang karena terbiasa.