Buku Perempuan di Garis Depan ini
memberikan kesaksian tentang para
perempuan di dua organisasi gereja NTT
yang secara bersemangat dan berani
menantang rintangan budaya patriarki yang
ada. Penolakan lokal terhadap pelayan
perempuan tidak menyurutkan langkah
mereka untuk mendobrak hambatan yang
ada dan dengan semangat yang tinggi
melayani jemaat dan masyarakat umum.
Sebuah kisah yang membuktikan bahwa
para perempuan pun bisa memimpin
gereja apabila kekristenan dapat menjadi
pendorong pembebasan mereka.