Penerbitan buku ini didorong oleh antusiasme penonton yang sangat besar pada film drama komedi satir, yang ditulis oleh Nia diNATA bersama Joko Anwar. Selain berisi skenario, buku ini juga mengupas tuntas tentang pembuatan film Arisan!, yang meliputi aspek casting, art, kostum, serta sinematografi. Dipenuhi dengan still photo, ilustrasi, serta desain yang unik, buku ini bukan saja akan menjadi bacaan menarik dan membuka mata para penggemar film, tapi juga bisa menjadi collector's item bagi para fans.Film Arisan! produksi Kalyana Shira Film merupakan film Indonesia yang paling banyak dibicarakan dan dibahas sejak dirilis pertama kali pada bulan Desember tahun lalu. Gemanya bukan saja terasa di dalam negeri, tapi juga di luar negeri. Tak habis-habisnya media asing termasuk L.A. Times dan The Washington Post membahas film yang dianggap sebagai breakthrough di dunia perfilman Indonesia ini.Arisan! secara jujur dan blak-blakan membuka kehidupan golongan elite sosial di Jakarta, yang tidak pernah ditunjukkan oleh film-film Indonesia, karena sebagian besar membahas tentang kemiskinan. Kehadiran film Indonesia yang menceritakan kehidupan masyarakat atas telah membuka mata dunia internasional akan eksistensi golongan tersebut di negeri ini.Arisan! juga merupakan film Indonesia pertama yang mengetengahkan isu homoseksualitas dengan sensibilitas yang berbeda dari film Indonesia sebelumnya. Dalam film ini, kehidupan kaum gay tidak digambarkan secara kelam.Film Arisan! telah memikat para penonton dan kritikus film. Tahun ini, Arisan! memenangkan tiga perhargaan utama di Festival Film Bandung, yaitu Film Terpuji, Sutradara Terpuji, dan Skenario Terpuji.
Nia Dinata lahir di Jakarta tanggal 4 Maret 1970. Ia lulusan Elizabethtown College, Pennsylvania, jurusan Komunikasi Massa dan mengambil program khusus produksi film di New York University.
Setelah pulang dari Amerika tahun 1995, Nia mengerjakan berbagai proyek komersial untuk televisi. Pada tahun 1998, ia memenangi penghargaan Gambar Terbaik dan Drama Terbaik dalam Festival Sinetron Indonesia untuk drama lepas yang berjudul Mencari Pelangi. Sejak saat itu, ia banyak menyutradarai berbagai iklan televisi dan klip musik. Film layar lebar pertamanya adalah Ca Bau Kan, yang diproduksi tahun 2001.
Sebagai sutradara film ini, Nia memegangi penghargaan Best Promising New Director dan Best Art Director di Asia Pacific Film Festival.Pada bulan April 2003, bersama-sama Afi Shamara, Nia menjadi produser dan meluncurkan film kedua yang berjudul Biola Tak Berdawai. Film ini juga merupakan debut bagi seorang sutradara independen, Sekar Ayu Asmara. Sejak Arisan! di-release bulan Desember 2003, Nia banyak mengikuti festival film internasional di luar negeri.
Film tersebut dinilai memberi warna lain dalam dunia perfilman Indonesia sehingga banyak mendapat pujian dari kritikus film dalam dan luar negeri.