Cinta tidak menjadikan seseorang sebagai pengecut. Itu yang dipercaya oleh Anitra, seorang gadis suku Minahasa yang tegas, kritis, taat beragama, sekaligus romantic dan perasa. Kisah cintanya dengan Doli, seorang pemuda suku Batak, terpaksa kandas karena Doli menyerah pada hokum adat yang mengharuskannya menikah dengan pariban yang dipilihkan keluarga.
Demi menawarkan kepahitan hatinya, Anitra menerima tawaran beasiswa sekolah di Jepang dan menemukan banyak teman serta pengalaman baru di Negara tersebut. Dalam kunjungannya ke Seoul, Anitra bertemu Hae, seorang pria Korea. Hae yang seoran pengusaha, kelak membuka kantor perusahaanya di Jakarta dan meminta Anitra menjadi sekretarisnya.