Bulan hanya bisa pasrah saat Abah memintanya berhenti sekolah. Kehidupan mereka yang susah, bertambah sulit karena Emak jatuh sakit. Bulan diminta untuk bekerja menambah penghasilan keluarga, dan meninggalkan cita-citanya.
Keluarga Bulan memang miskin. Abah hanya seorang tukang becak dan penjaga pemakaman, sementara Emak bekerja sebagai buruh cuci pakaian. Padahal, tanggungan keluarga bukan hanya Bulan, masih ada Bintang dan Mega, adik-adiknya. Demi keluarga, Bulan rela bekerja sebagai pembantu rumah tangga.
Tapi, bagaimana dengan Story Telling Contest yang harus diikuti Bulan? Bukankah dia harus mewakili sekolahnya dalam lomba itu? Bu Lusi, Wali Kelas Bulan, tidak tinggal diam. Dia berupaya mencari Bulan dan memompa semangatnya agar tetap menyimpan harapan.
Apakah Bulan akhirnya mengikuti lomba itu? Ataukah tetap memilih sebagai Pembantu Rumah Tangga demi keluarga? Bulan dihadapkan pada sebuah keputusan yang sangat sulit.