Varo dan Vara, sebagian kecil di antara ratusan mahasiswa yang merantau ke Malang
untuk meraih gelar sarjana. Nama yang hampir sama tidak lantas berarti mereka
memiliki karakter yang sama. Varo dan Vara sering terjebak dalam satu tugas kelompok
karena nomor absen yang berurutan. Tidak cukup disitu, mereka bahkan harus bertemu
lagi dalam satu naungan yang sama di bawah organisasi himpunan mahasiswa jurusan.
Varo yang ambisius dan perfeksionis, harus bertemu dengan Vara yang deadliner dan
suka mengerjakan tugas seadanya. Varo yang ingin segera menyelesaikan pekerjaan,
harus disatukan dengan Vara yang suka menunda-nunda pekerjaan. Keinginan Varo
yang tidak pernah sejalan dengan keinginan Vara, seringkali menimbulkan
pertengkaran dan lama kelamaan memupuk kebencian.
Namun, di antara banyaknya hal yang berlawanan pada diri mereka, masih ada
segelintir kesamaan yang dimiliki. Yakni impian mereka yang sama-sama ingin lulus
dalam waktu 3,5 tahun.
Akankah segelintir kesamaan itu bisa menjadi alasan untuk berdamai? Atau mereka
memilih untuk selamanya hidup bagaikan air dan api?