Jurnalis perempuan yang diterjunkan ke wilayah konflik tidak cukup hanya bermodalkan keahlian jurnalistik yang mumpuni. Mereka dituntut memiliki kemampuan ekstra. Cermat menyimak untuk mencatat fakta dan kebenaran bijak dalam melakukan pendekatan memiliki nyali keberanian, dan tetap mawas diri Mereka juga dituntut memiliki mental bale saat berhadapan dengan aneka kesulitan dan bahaya. Dalam situasi genting mereka sering dihadapkan pada pertaruhan besar dem mengusung kerja jurnalistik. Namun, semangat mereka tetap membara Kompleksnya perjuangan tersebut, menempa mereka menjadi jurnal yang plawa dan kukuh. Militansinya semakin teruji. Dari pusaran konflik, pura jurnalis perempuan tersebut menampakkan kepada pembaca tentang Mereka menjadi suara kalangan yang terbungkam untuk menyiarkan kebenaran. Oleh karena itu, perempuan penting meramalkan profesi jurnalistik. Buku ini menjadi salah satu upaya untuk memberikan panggung kepada jurnalis perempuan Dengan membaca buku ini, kita semakin memahami ketangguhan mai, perempuan dalam menaklukkan berbagai kesulitan