Perkembangan musik di Indonesia dari zaman teknologi analog ke era digital bagaikan pelangi yang penuh warna-warni indah. Bermacam ragam grup dan musisi silih berganti menghiasi cakrawala musik Tanah Air.
Hasil ketekunan itu sangat pantas dihargai, terlebih kalau mengingat perkembangan industri musik yang dari awal perkembangannya sifatnya begitu personal, dimulai hari hobi dan kecintaan, pada kenyataannya sungguh jarang ada yang mencatatnya. Hanya dia atau mereka yang memiliki ketekunan serta hubungan luas dan mendalam pada dunia industri dengan sifat seperti itu tadi, yang bakal mampu menciptakan catatan seperti yang dilakukan saudara Theodore KS ini.
- Jakob Oetama, Pemimpin Umum Harian Kompas
Sementara informasi melalui internet membanjir, tentang industri musik Indonesia ternyata sulit ditemukan. Itulah sebabnya buku ini menjadi penting, sekaligus mengingatkan bahwa siapa lagi yang mencatat kalau bukan kita.
- Dimas Wahab, Ketua Umum Asiri 1994 – 1996, 1996 – 1999, 2002 – 2005, pendiri Yayasan Karya Cipta Indonesia
Buku ini bukan sekadar catatan atau cerita panjang perjalanan musik pop di negeri kita, tapi juga lengkap dengan data yang di-”audit” oleh si penulis. Bagi saya tidak mengherankan, karena penulis memang selalu berada di dalam lingkungan tersebut selama beberapa dekade. Rasanya buku ini yang terlengkap tentang perjalanan musik pop di negeri kita saat ini.
- Imran Amir, Direktur Utama Radio Prambors
Di tengah langkanya referensi industri musik Indonesia, kehadiran buku ini bagaikan segelas anggur penyegar, penghilang haus bagi yang berusaha menelusuri jejak lebih dari 50 tahun perusahaan rekaman berikut artis-artis serta problematikanya. Digali dari catatan selama lebih dari 20 tahun buku ini menjadi sangat informatif bagi peneliti musik Indonesia.
- Maman H. Sumantri, Redaktur majalah musik Aktuil 1970 – 1976, Deputi Gubernur Bank Indonesia 2001 – 2006
Membaca buku ini seperti menonton film tentang perjalanan musik Indonesia. Penuh illustrasi yang dalam konteks sekarang terdengar lucu dan enggak banget, istilah anak sekarang. Sebagai pelaku industri musik Indonesia, saya sangat mengapresiasi inisiatif Theodore KS untuk melahirkan buku ini. Di tengah ketidakpedulian kita terhadap pentingnya arsip, buku ini menjadi hadiah yang begitu indah.
- Tantowi Yahya, Penyanyi, Produser, Ketua Yayasan Anugerah Musik Indonesia 2006 – 2010, Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia 2009 – 2014, Ketua Umum Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu, dan Penata Musik Rekaman Indonesia 2012 - 2017