Jarang ada manusia yang dengan sadar melakukan sesuatu hal yang ideal sampai ia dihadapkan pada suatu pengalaman yang menggerakkan hati. Demikian pula John Wood. Deskripsi pengalamannya selama berada di Microsoft, hidup sebagai expatriat di negeri China adalah kehidupan yang diinginkan banyak orang, termasuk dia.
Lalu satu perjalanan ke Nepal mengubah itu semua. Ia menjadi berpikir. Bukan untuk menjadi seorang pahlawan, tapi lebih pada dorongan sangat kuat membuat perpustakaan di salah satu sekolah di negara itu. Desakan lebih kuat setelah para biksu menanamkan keyakinannya dengan berkata bahwa mereka yakin ia akan kembali dengan buku-buku bagi anak-anak di sana.
Rasa dan hasrat kuat itu membantu John Wood mengalami masa peralihan, dari statusnya sebagai Manajer Pemasaran Microsoft menjadi full direktur yayasan nirlaba Room to Read.
Keraguan memang ada, tapi hasrat untuk melihat senyum anak-anak Nepal terhadap buku membuatnya bergerak cepat. Semula teman-temannya meragukannya dan berpikir ada sesuatu yang salah dalam otaknya. Untuk apa ia mengorbankan kehidupan serba ada dan bersusah payah melepaskan segala fasilitas demi pekerjaan dengan gaji yang minim.
Namun, keluarganya memberikan keyakinan sepenuhnya padanya. Ayah ibunya adalah orang yang pertama menyumbang buku. Kemudian bagaikan efek domino, kawan-kawannya, dan bahkan Microsoft sendiri memberikan dukungannya, baik dari sumbangan buku maupun finansial. Hasilnya melampaui perkiraannya
... Baca Selengkapnya