Tak ada yang sanggup memungkiri bahwa ranjau adalah senjata yang mematikan. Ia sanggup membunuh tanpa aba-aba, tanpa peringatan sebelumnya. Tak heran, para prajurit di medan perang selalu diwanti-wanti satu hal: jangan lengah dalam kondisi apa pun. Begitu pula halnya dengan penulis. Dalam meramu tulisan, para penulis wajib memiliki kewaspadaan yang tinggi. Jangan sampai data-data yang diperoleh justru tergelincir menjadi sebuah fakta yang salah. Melalui buku ini, Pepih Nugraha, wartawan senior Kompas, memperkenalkan 11 ranjau yang harus dihindari dalam menulis sosok atau biografi. Tak hanya itu, Pepih juga menunjukkan cara merekonstruksi kepingan-kepingan data yang tercecer menjadi sebuah tulisan yang hidup di hati pembacanya.