Hai, saya Trubadur. Saya penyiar radio yang bertugas untuk menjodohkan sepasang pendengar. Malam ini, yang datang adalah Tra dan Ica. Awalnya saya yakin hasilnya akan baik, tapi melihat mereka yang seperti langit dan bumi, makin lama saya justru makin ragu. Salah satu dari mereka menunjukkan tanda-tanda yang tidak saya harapkan. Saya takut sekali mereka akan sekadar ngobrol berdua, tapi salah satu dari mereka jatuh cinta sendirian alias tak terbalas! Oh, tidak! Saya tidak siap berhenti siaran kalau gagal menjodohkan mereka malam ini! Prolog: Hari ini saya akan mempertemukan sepasang insan lagi untuk dijodohkan. Intuisi saya mengatakan bahwa hasilnya akan memuaskan. Saya merasakan getaran tak biasa selama mengendarai Honda R-15 kesayangan menuju kantor sore ini. Dari Plaju sampai Demang Lebar Daun, saya serasa melayang di udara. Di antara sorot lampu jalanan, suasana begitu hangat seakan alam semesta membenarkan intuisi saya. Hari sudah gelap ketika saya tiba di kantor. Sejak dua tahun terakhir, saya mencari nafkah di sini sebagai penyiar. Sebenarnya saya tidak sedang terburu-buru karena kali ini saya tidak terlambat seperti biasanya. Sekalipun begitu, saya tidak akan memulai cerita ini dengan deskripsi tidak penting mengenai diri saya atau hal-hal tidak penting lainnya. Profil Penulis: Oktabri, bapak-bapak yang anaknya hampir dua ini seharusnya mengajar Bahasa Indonesia. Namun, karena belum menjalani Pendidikan Profesi Guru, dirinya terpaksa banting setir mengajar Muatan Lokal dan PJOK. Kendati ingin mewujudkan mimpinya tinggal di kota besar dengan cara kuliah lagi dan/atau mendaftar program mengajar di luar negeri, yang dilakukannya sehari-hari adalah belajar menggambar yang prosesnya bisa diintip melalui akun TikTok @drawitjoah dan Instagram @oktabri.