Ketika perang Aceh meletus pada 1873, Teuku Umar ikut serta berjuang bersama pejuang-pejuang Aceh lainnya, padahal umurnya baru menginjak 19 tahun. Awalnya, ia berjuang di kampungnya sendiri yang kemudian dilanjutkan ke Aceh Barat. Pada umur yang masih muda ini, Teuku Umar sudah diangkat sebagai keuchik (kepala desa) di daerah Meulaboh. Kepribadian Teuku Umar sejak kecil dikenal sebagai anak yang cerdas, pemberani, dan terkadang suka berkelahi dengan teman-teman sebayanya. Ia juga memiliki sifat yang keras dan pantang menyerah dalam menghadapi segala persoalan. Teuku Umar tidak pernah merasakan duduk di bangku sekolah. Meskipun demikian, ia mampu menjadi seorang pemimpin yang kuat, cerdas, dan pemberani. "Beungoh singoh geutanyoe jep kupi di keude Meulaboh atawa ulon akan syahid" "Besok pagi kita akan minum kopi di kota Meulaboh atau kita akan gugur" Teuku Umar~ Jejak Sang Pejuang Teuku Umar Lahir: 1854 di Meulaboh, Aceh Barat, NAD, Indonesia Wafat: 11 Februari 1899 di Meulaboh, Aceh Barat, NAD, Indonesia Makam: Meulaboh, Aceh Barat Asal: NAD (Aceh) Pendidikan: Di beberapa sumber dijelaskan bahwa Teuku Umar tidak bersekolah. Karier Pemimpin Perang Gerilya di Aceh Panglima Perang Aceh Penghargaan: Pahlawan Nasional Indonesia